Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan

Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur yang sangat penting bagi perusahaan. Peranan sumber daya manusia tidak dapat dipungkiri menjadi faktor penentu utama naik-turunnya perusahaan. Melalui sumber daya manusia yang berkualitas dapat diperoleh ide, strategi, sampai pelaksanaan dan realisasi rencana.

Dalam rangka memenangkan kompetisi bisnis yang semakin menantang, diperlukan sumber daya manusia yang dapat bekerja lebih baik, lebih cepat dan mempunyai kinerja yang tinggi.
Sebelum kita masuk membahas faktor yang mempengaruhi peningkatan kinerja karyawan, terlebih dulu kita pahami apa itu kinerja, apa saja yang menjadi indikator penilaian kinerja karyawan, cara menilai kinerja karyawan dan mengapa sangat penting untuk memperhatikan kinerja karyawan.

Definisi Kinerja dan indikator penilaiannya

Definisi kinerja menurut Mangkunegara (2002) adalah hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan. Berdasarkan definisi tersebut, dapat kita pahami bahwa kinerja merupakan sesuatu yang dapat diukur dengan indicator tertentu. Berikut ini indicator kinerja karyawan menurut Robbins (2006) dan beberapa ahli lainnya:

1. Kualitas

Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan.

2. Kuantitas

Jumlah yang dihasilkan dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan, atau jumlah output yang berhasil dipenuhi sesuai target yang ditentukan.

3. Ketepatan waktu

Tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lainnya.

4. Komitmen kerja

5. Interaksi

Termasuk di dalamnya keterampilan komunikasi dan kemampuan berhubungan dengan orang lain dalam satu tim.

6. Sikap kerja

Diekspresikan sebagai antusiasme, komitmen dan motivasi.

Mengapa memperhatikan kinerja karyawan menjadi sangat penting?

Urgensi memperhatikan kinerja karyawan yang pertama adalah kinerja karyawan sebagai tolak ukur performa perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan A dapat menghasilkan 100 pasang sepatu dalam sekali produksi, sedangkan perusahaan B hanya menghasilkan 75 pasang sepatu saja dalam sekali produksi.  Dari sisi produksi, perusahaan A lebih produktif dengan menghasilkan lebih banyak sepatu ketimbang perusahaan B.

Yang kedua, Kinerja karyawan dapat dijadikan sebagai salah satu pedoman untuk menentukan kompensasi, naik gaji, atau bahkan promosi.

Faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja karyawan?

  • Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan dianggap sebagai hasil kombinasi dari falsafah, keterampilan, sifat, sikap yang sering diterapkan seorang pemimpin ketika ia mencoba mempengaruhi kinerja bawahannya. Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa gaya kepemimpinan seseorang berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Dalam kepemimpinannya, seorang pemimpin perlu memikirkan dan memperlihatkan gaya kepemimpinan yang akan diterapkan kepada pegawainya. Gaya kepemimpinan inilah yang akan digunakan saat seorang pemimpin untuk mencoba mempengaruhi perilaku orang lain yang dalam hal ini adalah karyawannya.

Bagaimana cara seorang pemimpin dapat mempengaruhi perilaku karyawan dan dapat meningkatkan kinerja karyawan?

Caranya adalah dengan menggunakan jenis kepemimpinan yang efektif. Kepemimpinan yang efektif dapat diperoleh melalui gaya kepemimpinan yang diterapkan secara tepat dalam upaya mendorong dan mempengaruhi bawahannya bahwa sehingga mampu meningkatkan kinerja karyawan.

  • Motivasi Kerja

Motivasi adalah pemberian dorongan-dorongan individu untuk bertindak yang menyebabkan individu tersebut berperilaku dengan cara tertentu yang mengarah pada tujuan (Aries dan Ghozali, 2006). Motivasi dapat pula diartikan sebagai desakan alami untuk memuaskan dan mempertahankan kehidupan. Maka dari itu, memperhatikan tingkat motivasi kerja karyawan merupakan hal yang sangat penting yang harus diperhatikan oleh pemimpin atau direksi perusahaan. Beberapa teori dan penelitian menyebutkan bahwa motivasi berpengaruh pada kinerja, hal ini berarti jika karyawan memiliki motivasi yang tinggi, maka kinerja pun akan ikut meningkat.

Motivasi dipengaruhi oleh banyak hal yang juga telah diungkapkan oleh banyak ahli. Mengutip dari teori Maslow tentang kebutuhan manusia yang diklasifikasikan dalam lima hierariki kebutuhan, diantaranya:


– Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan untuk mempertahankan hidup. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan paling dasar bagi manusia, seperti makan, minum, bernafas, perlindungan fisik dan sebagainya yang dapat diperoleh melalui gaji, bonus, insentif, fasilitas perumahan, dan lain sebagainya.

– Kebutuhan rasa aman
Setelah kebutuhan tingkat paling dasar telah dipenuhi, maka individu akan berusaha memenuhi kebutuhan lainnya, yaitu kebutuhan rasa aman, seperti contoh keamanan kerja, tunjangan Kesehatan, perlengkapan kerja dan lain lainnya.

– Kebutuhan hubungan sosial
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan akan rasa memiliki, interaksi,dan diterima di lingkungan sosial salah satunya merupakan lingkungan kerjanya.

– Kebutuhan akan pengakuan
Normalnya setiap orang membutuhkan penghargaan atau apresiasi dari lingkungan sekitarnya. Salah satu contoh adalah mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja dari pimpinan.

– Kebutuhkan aktualisasi diri
Kebutuhan ini merupakan puncak dari piramida kebutuhan dari teori Maslow. Kebutuhan aktualisasi diri dapat diperoleh melalui adanya kesempatan memberikan ide, saran, atau bahkan diberikan kesempatan adanya jenjang karir yang lebih baik.

Bagaimana cara meningkatkan motivasi karyawan?

Pertama, lakukan monitoring dan asesmen berkala setiap bulan dengan menggunakan kuesioner online dan crosscheck dengan output pekerjaan yang dilakukan untuk menemukan karyawan dengan skor motivasi kerja yang rendah. Setelah didapatkan hasil kuesioner, Pahami latar belakang dan coba ajak diskusi karyawan yang bersangkutan.
Kedua, dari hasil diskusi dan assessment yang diperoleh sesuaikan dengan kebutuhan motivasi karyawan dan kemampuan perusahaan. Dan berikan stimulus yang sesuai dengan kebutuhan karyawan.
Ketiga, lakukan evaluasi Kembali terhadap stimulus yang sudah diberikan sebelumnya.

  • Kompensasi

Kompensasi adalah balas jasa yang diberikan oleh organisasi atau perusahaan kepada karyawan, dapat berupa finansial maupun non finansial. Kompensasi memiliki arti yang penting sebagai bentuk apresiasi perusahaan kepada karyawan. Kompensasi yang diberikan tidak hanya berupa gaji, namun dapat dikelompokkan menjadi:

– Kompensasi Finansial Langsung
Dapat berupa bayaran pokok (gaji), bayaran atas prestasi yang telah diberikan karyawan untuk perusahaan juga dapat berupa bayaran insentif.


– Kompensasi Finansial Tidak Langsung
Termasuk di dalamnya yaitu berupa tunjangan-tunjangan, asuransi, Kesehatan juga fasilitas lainnya yang diberikan perusahaan diluar gaji pokok upah dan bonus.


– Kompensasi Non Finansial
Kompensasi ini tidak berupa uang ataupun tunjangan melainkan kepuasan yang diperoleh oleh pekerja itu sendiri karena lingkungan psikologis dan fisik dari tempat kerja.


Kompensasi memang menjadi salah satu motivasi bagi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya. Karyawan akan berlomba-lomba meningkatkan kreativitas dan kinerja Ketika kompensasi yang diberikan sesuai dengan harapan dan tenaga yang sudah diberikan. Besarnya kompensasi yang diberikan perusahaan tentunya tergantung kinerja karyawan dan status karyawan sebagai karyawan tetap atau karyawan kontrak.

  • Budaya Organisasi

Budaya organisasi merupakan pola keyakinan, nilai-nilai organisasi yang dijiwai oleh seluruh elemen dalam perusahaan dalam melakukan pekerjaan sebagai cara yang tepat untuk memahami, memikirkan dan merasakan terhadap masalah-masalah terkait sehingga menjadi sebuah value dalam perusahaan.

Mengapa budaya organisasi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan?

Karena budaya organisasi menjadi landasan pola pikir dari anggota perusahaan. Ketika nilai-nilai perusahaan dan lingkungan tidak mendukung mereka untuk berkembang akan berpengaruh kepada motivasi untuk bekerja. Karyawan yang sudah memahami keseluruhan nilai-nilai organisasi akan menjadikan nilai tersebut sebagai suatu kepribadian perusahaan. Nilai dan keyakinan tersebut akan diwujudkan menjadi perilaku keseharian mereka dalam bekerja sehingga menjadi kinerja individual.

Bagaimana Cara Membangun Budaya Organisasi yang Efektif Bagi Perusahaan?

Tentukan visi misi perusahaan
Dengan visi misi yang terarah menjadikan perusaahn lebih terarah dalam menjalankan bisnisnya. Sebaiknya visi dan misi perusahaan berorientasi pada konsumen, perlu adanya Analisa yang mendalam dan tajam dalam menentukan visi misi perusahaan.


– Sosialisasikan visi dan misi
Tujuan dari sosialisasi ini adalah agar seluruh karyawan mengetahui dan memahami mengenai visi dan misi perusahaan. Dalam sosialisasi ini perlu dilakukan komitmen Bersama mulai dari jajaran direksi hingga level staf untuk saling menjalankan visi dan misi. Dengan diketahui dan dipahami oleh setiap karyawan maka akan terbentuk sebuah pola pikir Bersama untuk menjalankan visi dan misi tersebut.

– Menetapkan Budaya Kerja
Budaya kerja adalah suatu kebiasaan yang baik yang berada di lingkungan kerja ataupun diluar lingkungan kerja. Dasar dari budaya kerja adalah visi dan misi perusahaan, penjabaran visi dan misi menghadirkan sebuah budaya kerja yang harus dipatuhi semua karyawan.


Menghidupkan budaya kerja yang ditetapkan
Fungsinya agar masing masing karyawan terlatih untuk menjalankan budaya tersebut dan akan terbentuk kebiasaan yang baik bagi perusahaan.


– Mengukur implementasi budaya kerja
Ketika budaya kerja sudah dilaksanakan, maka perlu adanya evaluasi. Hal ini penting dilakukan untuk mengukur hasil implementasi dari penerapan budaya kerja.


– Memberikan reward dan punishment
Step terakhir yaitu memberikan reward dan punishment bagi karyawan. Bagi yang sudah menjalankan dan sesuai, berikan reward. Sedangkan untuk yang belum menjalankan berikan punishment ringan. Tidak perlu reward mahal atau punishment yang memberatkan. Langkah ini tujuannya agar karyawan berusaha menjalankan dan fit dengan budaya yang ada.

Kesimpulan

Memperhatikan kinerja karyawan adalah poin penting yang harus dilakukan setiap perusahaan. efek yang diberikan tidak hanya bagi karyawan sendiri tapi juga bagi perusahaan agar tetap dapat dengan kokoh dan memenangkan persaingan bisnis dengan SDM atau karyawan yang kompeten.

Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan seperti yang sudah dijelaskan diatas. Setiap perusahaan memiliki budaya organisasi yang berbeda, gaya kepemimpinan beda, sistem kompensasi dengan standar berbeda dan standar evaluasi yang berbeda.

Semoga artikel ini bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *